Pengertian Global Warming
Mungkin sebagian besar dari anda sudah tidak
asing dengan istilah Global
Warming. Akhir-akhir ini makin marak kampanye Stop Global Warming baik
di TV maupun poster-poster di jalanan. Tapi tahukah anda, apa pengertian Global Warming tersebut?
Global Warming atau yang dalam
bahasa Indonesia biasa disebut dengan pemanasan global ialah suatu proses yang ditandai dengan
meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi, laut maupun atmosfer. Kenapa hal
ini bisa terjadi? Apa saja dampak buruk global warming ini? Bagaimana pula cara
untuk mengendalikan pemanasan global atau global warming tersebut? Simak
pembahasan berikut.
Penyebab Global Warming
Perlu anda ketahui bahwa suhu rata-rata
permukaan di bumi ini meningkat 0.74 ± 0.18 °C dalam waktu 100 tahun terakhir
ini. Kenapa ini bisa terjadi? Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya
Global Warming:
1. Efek Rumah Kaca
Semua sumber energi yang ada di bumi ini
berasal dari energi Matahari yang sebagian besar berupa radiasi gelombang
pendek. Ketika energi tersebut dampai di Bumi, ia akan berubah menjadi panas
yang bisa menghangatkan bumi. Namun tidak semua panas yang sampai di bumi akan
diserap, sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Namun sebagian
dari panas yang dipantulkan ini tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi
karena menumpuknya gas rumah kaca (Karbon Dioksida, Metana, Sulfur Dioksida dan
uap air). Hal ini terjadi karena gas-gas tersebut mampu menyerap dan
memantulkan energi panas dalam bentuk radiasi gelombang yang dipancarkan bumi.
Akibatnya energi panas tadi akan terus tersimpan di permukaan bumi. Proses ini
terus terjadi dari waktu ke waktu, dan akibatnya suhu rata-rata permukaan bumi
pun terus meningkat.
2. Efek Umpan Balik
Salah satu penyebab Global Warming adalah
adanya efek umpan balik. Contoh terjadinya efek umpan balik ini adalah pada
proses penguapan air. Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi serta lautan
akan menyebabkan meningkatnya penguapan air ke atmosfer. Seperti yang sudah
disebutkan di atas tadi, uap air sendiri termasuk gas rumah kaca yang memicu
terjadinya Global Warming. Ini mengakibatkan pemanasan akan terus menerus
berlangsung dan menambah uap air di atmosfer hingga kesetimbangan konsentrasi
uap air tercapai.
3. Variasi Matahari
Beberapa Ilmuan berpendapat bahwa variasi dari
matahari, yang kemudian diperkuat oleh efek umpan balik dari awan, mampu
memberikan kontribusi dalam pemanasan global saat ini. Aktivitas matahari yang
meningkat dapat menyebabkan meningkatnya suhu stratosfer (salah satu lapisan di
atmosfer). Fenomena variasi matahari serta aktivitas gunung berapi di berbagai
belahan bumi ini diperkirakan telah menyebabkan efek pemanasan sejak era
pra-industri sampai tahun 1950, serta menimbulkan efek pendinginan sejak th
1950.
Dampak Global Warming
Para ilmuwan telah menggunakan berbagai
teknologi yang canggih untuk mempelajari global warming. Berdasarkan berbagai
analisa, para ilmuwan telah memperkirakan beberapa dampak global warming yang
terjadi di bumi. Berikut adalah beberapa dampak global warming tersebut:
1. Iklim Tidak Stabil
Ilmuwan memperkirakan, selama proses global
warming berlangsung bagian utara bumi akan memanas lebih cepat dibandingkan
daerah lain. Hal ini menyebabkan banyak gunung es mencair dan daratan di daerah
tersebut akan mengecil. Es yang terapung di perairan utara tersebut pun akan
berkurang. Akibatnya, daerah yang dulunya mengalami hujan salju ringan, mungkin
beberapa waktu yang akan datang tidak akan mengalaminya lagi akibat global
warming.
2. Meningkatnya Permukaan Laut
Ketika suhu atmosfer meningkat, suhu lapisan
permukaan laut juga ikut meningkat. Akibatnya, volume air laut akan meningkat
karena efek anomali air dan tinggi permukaan laut pun semakin meningkat. Selain
itu sebagai akibat dari global warming, telah banyak es di kutub yang mencair
(terutama di sekitar Greenland). Mencairnya es tersebut juga mampu memperbesar
volume air laut di bumi.
Selama abad 20, tinggi permukaan air laut di
seluruh dunia telah naik sekitar 10 – 25 cm. Ilmuwan juga telah memprediksi
bahwa pada abad ke-21 tinggi permukaan lau akan terus naik sekitar 9 – 88 cm.
3. Peningkatan Suhu Global
Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa bumi
yang lebih hangat mampu menghasilkan lebih banyak berbagai macam hasil pangan
dari sebelumnya, namun kenyataanya hal tersebut tidak berlaku samadi semua
tempat. Bagian selatan Kanada misalnya, daerah tersebut memang akan mendapatkan
keuntungan dengan curah hujan yang lebih tinggi akibat menghangatnya bumi
karena musim tanam akan menjadi lebih lama. Namun di lain pihak, berbagai lahan
pertanian semi kering di wilayah Afrika mungkin akan mengalami kerugian yang
besar akibat kurangnya air irigasi jika suhu global terus meningkat.
4. Gangguan Ekologis
Akibat pemanasan global, binatang di alam liar
lebih memilih untuk bermigrasi atau pindah ke arah kutub atau ke pegunungan
mencari tempat yang lebih dingin. Tumbuhan pun akan merubah arah laju
pertumbuhannya guna mencari habitat baru. Namun migrasi ini akan terganggu oleh
pembangunan yang dilakukan manusia di habitat alami mereka. Hewan yang
bermigrasi ke arah kutub namun kemudian terhalangi oleh kota-kota maupun lahan
pertanian mungkin akan mati.
Pengendalian Global Warming
Berbagai upaya yang dilakukan maupun sedang
dibicarakan saat ini tak ada satupun yang mampu mencegah Global Warming di masa
mendatang. Yang bisa dilakukan adalah mengatasi berbagai efek yang muncul dan
melakukan berbagai langkah untuk menghindari semakin berubahnya iklim di masa
yang akan datang.
2 komentar:
kalau copas untuk persiapan ulangan mid semester boleh ngak gan?
Bagaimana cara menanggulangi dari efek umpan balik dan variasi matahari?
Posting Komentar